ROM adalah cara paling umum digunakan untuk menyimpan program
tingkat-sistem yang harus tersedia dalam PC setiap saat. Contoh yang paling
umum adalah program sistem BIOS. Program BIOS disimpan dalam ROM yang dinamakan
sistem BIOS ROM. EPROM dan EEPROM adalah chip ROM yang dapat
dihapus dan diprogram ulang. Erasable programmable read-only memory (EPROM)
adalah tipe khusus dari programmable read-only memory (PROM) yang dapat dihapus
dengan menggunakan sinar ultraviolet yang dilewatkan melalui jendela tembus
pandang diatas chip. Karena chip ROM memiliki instruksi yang dapat membuat
peranti berfungsi dengan baik, kadangkala harus diprogram ulang atau diganti
ketika instruksi untuk peranti yang diupgrade dibutuhkan. Tidak seperti EPROM,
chip EEPROM dapat dihapus dengan menggunakan voltase listrik normal yang lebih
tinggi daripada menggunakan sinar ultra violet. Ketika sistem BIOS termuat
dalam EEPROM, maka dapat diupgrade dengan menjalankan instruksi tertentu. Flash ROM adalah chip EEPROM spesial yang dapat dikembangkan sebagai
hasil teknologi pengembangan EEPROM. Flash ROM ini dapat diprogram ulang dibawah
penggunaan kontrol software khusus. Meng-upgrade BIOS dengan menggunakan
software khusus dikenal sebagai flashing. BIOS diimplementasikan dalam flash
memory yang dikenal dengan nama plug-and-play BIOS, dan hal tersebut mendukung
piranti plug-and-play. Chip tersebut mengambil data ketika komputer dimatikan
sehingga informasi secara permanen disimpan. Flash memory lebih murah dan lebih
powerfull daripada teknologi chip EEPROM.
0 komentar:
Post a Comment